BRMP Banten Gelar Pertemuan Teknis di Kab. Serang Dukung Perbanyakan Benih Sumber Padi
Serang, 27/08/2025 — Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Banten menggelar pertemuan teknis sebagai bagian dari upaya mendukung kegiatan perbanyakan benih sumber padi di Kelompok Tani (Poktan) Talang Tani, Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.
Pertemuan tersebut menjadi bagian dari program produksi 50 ton benih sumber padi yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kemandirian benih di tingkat lokal.
Varietas benih yang diproduksi di Poktan Talang Tani adalah Inpari 32 yang memiliki potensi hasil tinggi, mencapai 9 ton per ha, umur tanam genjah sekitar 110 hari, serta toleransi terhadap beberapa hama dan penyakit utama seperti blas dan hawar daun bakteri. Kualitas gabah dan nasi yang pulen menjadikan varietas ini cocok untuk pasar dalam negeri maupun ekspor.
Lahan perbanyakan benih seluas 2 ha di Poktan Talang Tani ditanam pada 21 Mei dan 5 Juni 2025. Selanjutnya, dijadwalkan panen pada akhir Agustus hingga awal September 2025.
Pertemuan Teknis di Poktan tersebut dihadiri oleh Penanggung Jawab Perbenihan BRMP Banten, Dr. Angelita Puji Lestari, S.P., M.Si., beserta Tim LO Unit Produksi Benih Sumber (UPBS), Pengawas Benih Tanaman Wilayah Kerja Kabupaten Serang, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Serang, Korluh dan Penyuluh BPP Tanara, dan petani anggota Poktan Talang Tani.
Ahmad Fauzan, S.ST., M.P. selaku salah satu LO UPBS menghantarkan acara dengan menyampaikan bahwa pertemuan ini diharapkan dapat mempererat silaturahmi antar pelaku sektor pertanian sekaligus menghasilkan benih berkualitas untuk kebutuhan insitu petani. "Mudah-mudahan hasilnya sesuai harapan dan Kecamatan Tanara dapat mandiri benih di musim tanam berikutnya," ujarnya.
Dr. Angelita Puji Lestari menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah momen untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Dr. Angelita menjelaskan bahwa terdapat total 13 lokasi kerja sama perbanyakan benih sumber di Banten, termasuk di Tanara, dengan varietas yang diproduksi antara lain Inpari 32, Inpago 13, Cakrabuana, Ciherang, Inpago 8, serta varietas tahan salin Biosalin 1 dan 2. “Panen akan berlangsung pada Agustus–September, dan akan segera disertifikasi oleh BPSBTPH sehingga dapat menghasilkan benih berlabel ungu yang siap digunakan pada musim tanam berikutnya,” ungkapnya.
Ike Rachmawati, SP., MM., selaku Pengawas Benih Tanaman Wilayah Kerja Kabupaten Serang, menyatakan kesiapannya mendampingi proses sertifikasi bagi petani penangkar. Ike menegaskan pentingnya menjaga kualitas dalam proses produksi benih. Ike mengingatkan agar varietas yang tidak sesuai segera disingkirkan dari lahan dan alat panen harus dibersihkan sebelum digunakan agar tidak terjadi kontaminasi.
Dukungan juga datang dari Anton Eka P, S.P., Kasie Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang, yang menyampaikan harapan agar kerja sama dengan BRMP dapat membantu petani menghasilkan benih bermutu. Anton juga menyampaikan pesan dari Kepala Dinas agar petani terus semangat mengatasi tantangan dalam pertanian demi tercapainya swasembada pangan di Kabupaten Serang.
Dari pihak petani, H. Sanukin, perwakilan Poktan Talang Tani, menyampaikan terima kasih kepada BRMP Banten atas dukungan dan pendampingan yang diberikan selama proses perbanyakan benih berlangsung.
Sementara itu, Iin Setyowati, S.P., M.Sc., selaku LO UPBS di lokasi ini, menyampaikan apresiasi kepada Poktan Talang Tani dan memberikan pesan penting agar petani tidak terus-menerus menanam satu varietas untuk menjaga ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. “Varietas lama seperti IR dan Ciherang masih bisa digunakan, tapi lebih cocok untuk musim kemarau. Saat musim hujan, gunakan varietas yang lebih tahan,” pesannya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi pijakan penting dalam upaya peningkatan produksi benih padi nasional yang berkelanjutan, serta memperkuat kapasitas petani dalam penyediaan benih secara mandiri di wilayahnya masing-masing.